Melakukan rekrutmen karyawan untuk menemukan karyawan yang tepat dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai memang tidak mudah. Jika ada, kebanyakan akan overprice tanpa tahu kualitas real seperti apa. Jika harus training dulu, berpotensi down time. Oleh karena itu, butuh memahami cara menemukan karyawan terbaik ketika proses perekrutan.
Meski agak tricky, bukan berarti tidak mungkin untuk mendapatkan kandidat terbaik dalam masa pencarian. Oleh karena itu, dalam rekrutmen perlu ada kisi-kisi terkait do and don’t yang perlu ada ketika proses seleksi. Misalnya saja dalam beberapa cara rekrutmen karyawan paling efektif ini.
11 Cara Menemukan Karyawan Terbaik dari Awal Seleksi

Dari awal tahap seleksi dalam proses rekrutmen karyawan, baik itu secara administratif atau lewat e-mail yang masuk, sebenarnya sudah bisa melihat sejauh apa kualifikasi dari pelamar. Akan tetapi, banyak yang masih mulai melihat ketika selesai psikotes. Jadi, agar lebih cepat menyeleksi, bisa mengikuti cara di bawah ini.
1. Melalui Kerapian Diksi dan Logika Kalimat Lamaran
Bagi Anda yang sering bertemu calon pekerja baru, biasanya akan hafal dengan ‘template bersama’ dari surat lamaran kerja, Kata-katanya, strukturnya dan juga hal lainnya begitu mirip. Dari sana, bisa terlihat siapa yang benar-benar ‘niat’ untuk melamar atau hanya formalitas semata.
Bagi yang memiliki kemampuan dan keinginan untuk mengisi sebuah lowongan, tentu akan ‘show off’ di dalam surat lamaran. Berbeda dengan yang iseng-iseng berhadiah, tentu surat pun tidak ada value khusus yang menjadi unique selling point dari dirinya.
2. Kelengkapan Berkas Persyaratan
Dalam sebuah informasi lowongan, akan ada persyaratan yang harus pelamar bawa. Terkadang pelamar mengabaikan detailnya. Jika ini terjadi, maka Anda mendapatkan gambaran bahwa orang tersebut kurang teliti atau abai dengan persyaratan.
Dari hal remeh saja jika tidak memerhatikan, bisa jadi untuk hal besar juga akan abai. Dengan demikian, di level ini sudah dapat menyeleksi untuk kategori ketelitian dan juga effort dalam mengerjakan sesuatu.
3. Relevansi Persyaratan
Familiar dengan lampiran berupa kartu kuning, ijazah dan lainnya? Jangan khawatir, hampir semua perekrut melihat hal yang sama. Padahal, kalau pelamar jeli dan benar-benar memiliki kualifikasi, tidak akan ada kelengkapan yang ‘spam’. Artinya, semua dokumen lamaran, benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan.
Misalnya saja, melamar lapangan pekerjaan untuk penerjemah dokumen, maka pelamar tidaklah perlu melampirkan ijazah SMU atau dokumen ‘expired’ lainnya. Cukup melampirkan sertifikat uji kompetensi dan sumpah penerjemah. Lantaran dari sana, level kemampuan pelamar terverifikasi dengan bukti yang valid.
4. Cara Menemukan Karyawan Terbaik Melalui Bahasa Teks
Ada sebuah pendapat menyatakan bahwa dari jiwa yang bersih, maka keluar ucapan yang mendamaikan. Demikian juga dengan kalimat yang ada dalam lamaran kerja, jika informasi yang tertera dari bahasa teksnya sangat standard atau malah mengandung konotasi negatif, maka perlu mempertimbangkan kembali sebelum menerima.
Bahkan, jika itu melalui chat langsung, kandidat yang berkompeten dan memiliki attitude yang bagus, akan merespon chat dengan bagus pula. Adapun kriteria bahasa teks yang baik adalah:
- Tidak ada konotasi negatif
- Memulai percakapan dengan salam dan diksi permisi
- Menentukan informasi yang akan disampaikan
- Tidak memakai tanda baca berlebihan (misalnya tanda seru tiga, elipsis berlebihan dan lainnya)
- Mengakhiri dengan salam dan terima kasih
Minimal ada lima tanda tersebut di atas untuk mempermudah seleksi. Jadi Anda tidak memerlukan banyak waktu untuk menyeleksi dengan sia-sia.
5. Cara Berbicara dan Pemahaman Substansi
Tidak jarang, ada pelamar yang terlalu over pride dan kadang ada pertanyaan apa, jawabnya kemana. Oleh karena itu, selain kompetisi teknis, penilaian bisa dari skill komunikasi ini. Mengingat, tidak ada pekerjaan yang benar-benar dikerjakan sendiri.Kemampuan untuk berkomunikasi, memengaruhi kinerja seseorang bersama timnya. Untuk itu, jika skill komunikasinya sudah terindikasi buruk, maka kedepannya risiko kesalahan komunikasi akan semakin besar.
Poin ini tidak dapat diabaikan begitu saja, karena sudah ada banyak contoh kasus retaknya kinerja tim lantaran kesalahan komunikasi. Jadi, daripada membuang waktu untuk melakukan seleksi tahap selanjutnya, jika dari tahap ini sudah tidak memungkinkan, lebih baik cari kandidat lain saja.
6. Kemampuan Menjawab dan Retelling
Hampir sama dengan poin di atas, hanya saja di sini lebih pada kompetensi teknis. Dari pertanyaan teknis dapat diketahui skill dan kompetensi sesungguhnya mengenai kualifikasi sebuah posisi.
Misalnya saja mencari kepala gudang, maka seharusnya familiar dengan sistem inventory, cara mencari selisih stok barang dan juga adjustnya. Jika dari hal ini malah jawabannya berputar-putar dan tidak substansial, maka bisa diprediksi jika pelamar tersebut kurang layak menempati posisi tersebut.
Selain itu, dari jawaban pelamar biasanya semakin expert pada satu bagian, maka semakin mudah baginya untuk menjawab dengan sederhana.
Berbeda dengan orang yang menjawab dengan berputar-putar, yang mampu menjawab secara lugas dan menyederhanakan sebuah sistem yang kompleks, itu lebih layak untuk menempati posisi tersebut.
7. Gesture atau Bahasa Tubuh yang Ditunjukkan
Ketika melakukan interview secara tatap muka, maka sedikit banyak pelamar akan menunjukkan gerak tubuh yang menjadi parameter kelayakannya. Misalnya saja, saat sesi tanya jawab lebih banyak melirik ke berbagai arah, ini menunjukkan kalau si pelamar kurang fokus.
Bisa juga untuk tes kejujuran, jika ada gerak tubuh yang menunjukkan kegelisahan, bisa diambil opini bahwa kejujurannya tidak ‘clear’. Jadi, di sesi ini sebenarnya Anda sudah bisa mendapatkan kualifikasi dari berbagai aspek. Baik itu attitude ataupun integritasnya.
8. Hasil Psikotes
Ada banyak alat atau instrumen tes untuk studi kelayakan sebuah posisi. Misalnya saja tes DISC. Tes ini dapat menggambarkan karakter umum si pelamar dan relevansinya terhadap sebuah posisi yang akan dimasuki.
Misalnya mencari teknisi yang memegang tanggung jawab satu mesin secara penuh. Tentu saja, untuk tipe pekerjaan ini akan kurang cocok kalau yang masuk adalah karakter yang mudah bosan, suka memerintah dan orientasinya pada public.
Jadi, saat rekrutmen, hasil dari psikotes Anda dapat mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan sesuatu yang tidak tampak dari diri pelamar. Lebih mendalam dan mengupas sisi lain yang berusaha ditutupi oleh kandidat pekerja.
9. Hasil Interview User
Di sesi interview user ini, seseorang akan ketahuan apakah benar-benar pas atau tidak untuk mengisi sebuah lowongan kerja. Sebab, di sesi ini Anda bisa menanyakan banyak hal, baik itu umum maupun teknis pekerjaan kepada si pelamar.
Karena sifatnya sangat spesifik, di seni ini sudah bisa benar-benar mendapatkan kandidat yang tepat dan tidak membuang waktu lagi untuk lainnya. Jadi, tinggal memikirkan untuk placement dan juga OJT (on the job training) si pelamar agar segera bisa menguasai job desknya.
10. Placement Test
Tes final ini akan membuktikan, apakah si pelamar benar-benar layak lolos proses rekrutmen karyawan hingga mengisi sebuah posisis atau tidak. Sebab, setelah melewati rangkaian panjang tes, seharusnya peserta yang sampai di tahap ini adalah yang benar-benar qualified.
Jadi ditingkat ini dapat tahu, sejauh apa pelamar menguasai job desk dengan benar-benar atau hanya teorinya saja. Biasanya, tes ini berlangsung 1-3 bulan, atau biasa disebut dengan masa training. Kalau memang sudah dicoba dan tidak cocok, maka lebih baik segera hentikan dan focus pada kandidat lain.
Akan tetapi, catatannya adalah di tahap ini, evaluasi dari hasil kerja pelamar benar-benar menunjukkan hasil yang tidak dapat dipertahankan. Jika tidak buruk-buruk sekali, maka perbaikan akan lebih menguntungkan agar si kandidat bisa menguasai dengan lebih baik.
11. Attitude
Tidak dapat dipungkiri bahwa poin adalah poin utama. Sebab, sebaik apapun hasil uji dan kompetensi jika attitudenya buruk juga tidak akan baik hasilnya. Oleh karena itu, dari sesi aal, hal-hal yang terkait attitude harus diperhatikan. Seperti:
- Cara berpakaian
- Intonasi suara
- Pilihan diksi teks
- Gesture
- Smiling face
Lima poin tersebut, dapat menjadi indikator apakah attitudenya baik atau tidak. Jadi, dari awal seleksi setiap catatan yang ada, hendaknya menjadi poin pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Jika sudah menguasai instrumen-instrumen perekrutan di atas, maka ada beberapa tempat yang dapat menjadi sasaran dalam informasi lapangan pekerjaan.
Rekomendasi 5 Tempat Terbaik Saat Rekrutmen Karyawan

Memang, ada banyak lowongan kerja yang beredar di luar, termasuk informasi dari job seeker. Oleh karena itu, rekrutmen karyawan perlu disertai dengan mencari tenaga kerja atau melamar di tempat yang tepat. Misalnya saja beberapa tempat ini.
1. BLK (Balai Latihan Kerja)
Ini merupakan sebuah lembaga yang menaungi job seeker untuk mendapatkan pelatihan dan juga informasi terkait lowongan kerja. Oleh karena itu, tempat ini menjadi rekomendasi karena pelamar yang berasal dari sana bukan tipe-tipe nol.
Minimal, di sini sudah melakukan seleksi awal dan adanya bekal skill lain agar lebih memiliki kemampuan. Jadi, Anda dapat mendapatkan karyawan terbaik tanpa harus memberikan pelatihan atau pembekalan.
Apalagi saat pandemi, Anda dapat meminimalkan acara kumpul atau seleksi banyak orang. Jadi, lebih aman dari risiko tertular.
2. Media Sosial
Ada banyak job seeker yang dapat Anda dapatkan dari media sosial, ramuan untuk menemukan yang benar-benar sesuai kualifikasi sebaiknya ikut forum atau grup khusus. Misal, Anda mencari video editor, maka lebih pas kalau mencari di grup editor freelancer.
Di tempat ini, akan ada banyak job seeker yang bisa dikerucutkan sesuai kemampuan dan kebutuhan. Jadi, semakin banyak yang datang untuk seleksi maka peluang mendapatkan yang terbaik akan semakin besar.
Alasan lain, dalam media sosial tidak membutuhkan biaya besar untuk mengiklankan pekerjaan. Anda cukup membuat postingan dan memanfaatkan kekuatan warganet, lalu informasi akan tersebar sendiri.
3. Website Terpercaya
Ada banyak website penyedia pencarian pemberi lowongan kerja. Misalnya saja di https://www.kandidat.id/. Di sana Anda bisa mendapatkan sosok paling pas untuk mengisi lowongan yang kosong.
Hal ini dikarenakan, semua pencari kerja di sana sudah melalui tahap seleksi administrasi dan dipilihkan yang paling sesuai kualifikasinya untuk sebuah posisi.
Jadi, ada banyak cara yang harus diterapkan saat rekrutmen karyawan agar bisa menemukan karyawan terbaik. Dari awal seleksi sudah ada indikator-indikator kesesuaian. Termasuk, untuk mencarinya di tempat yang baik agar mendapatkan kandidat yang siap pakai.
Baca Juga: Keahlian yang Harus Diperhatikan Saat Merekrut Karyawan
Ketika melakukan interview secara tatap muka, maka sedikit banyak pelamar akan menunjukkan gerak tubuh yang menjadi parameter kelayakannya. Misalnya saja, saat sesi Tanya jawab lebih banyak melirik ke berbagai arah, ini menunjukkan kalau si pelamar kurang fokus.
Bisa juga untuk tes kejujuran, jika ada gerak tubuh yang menunjukkan kegelisahan, bisa diambil opini bahwa kejujurannya tidak ‘clear’. Jadi, di sesi ini sebenarnya Anda sudah bisa mendapatkan kualifikasi dari berbagai aspek. Baik itu attitude ataupun integritasnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa poin adalah poin utama. Sebab, sebaik apapun hasil uji dan kompetensi jika attitudenya buruk juga tidak akan baik hasilnya. Oleh karena itu, dari sesi aal, hal-hal yang terkait attitude harus diperhatikan. Seperti cara berpakaian, Intonasi suara, Pilihan diksi teks, Gesture, Smiling face
Ini merupakan sebuah lembaga yang menaungi job seeker untuk mendapatkan pelatihan dan juga informasi terkait lowongan kerja. Oleh karena itu, tempat ini menjadi rekomendasi karena pelamar yang berasal dari sana bukan tipe-tipe nol.